Selasa 14 april 2015 Pantai
langee, aceh besar
Pantai yang
indah suasana yang susah dinikmati, warga setempat yang masih tidak mengizinkan
untuk berkunjung ke pantai tersebut, hari itu kami mewakili dari rawoen
nanggroe dan lintas sagoe menyusuri hutan langee, pertama sekali kami ingin
meminta izin ke warga setempat dan tanggapannya hanya menyarankan kita untuk kembali
pulang dan tidak mengizinkan, dengan penuh penasaran kami tetap ingin
meneruskan perjalanan kami hingga sampai ke pantai, tidak lama kami melangkah
dan pada tengah-tengah hutan kira-kira perjalanan baru 10 menit
kami jumpa sama warga yang lagi pulang dari kebun, dan kami tetap meminta izin ( izinkan kami kepantai langee pak ) dengan berbagai alasan bapak tersebut hanya menggelengkan kepala “ tidak dibuka untuk rekreasi ” itu jawabannya, kami tidak menanggapi jawaban bapak itu, kemudian bapak tersebut meneruskan pulang, kami hanya pura-pura bodoh dan setelah bapak itu menghilang saya sendiri menanyakan kepada rekan saya “ gimana, kita teruskan “, lanjut pleeekkk, dengan penuh gairah, kami tetap melanjutkan perjalanan kami, dan masih banyak kami jumpai warga setempat yang beraktifitas dihutan tetapi kami mengabaikannya dan tidak peduli, kami tetap satu tujuan mengunjungi pantai, dan pada detik-detik mau sampai ke pinggir pantai kami sempat jumpa lagi warga setempat, dan bapak yang satu ini beda banget brooo, dia hanya menanyakan mau kemana nak, kami jawab mau ke langee pak, bapak itu jawab “ kalau langee nama hutan ini, tapi kalau mau ke pantai, teruskan saja jalan ini “, siap pak, terima kasih pak. Dan kami meneruskan lagi hingga sampai ke pantai yang amat sepi dan tak terhuni, mungkin hanya makhlus halus yang menyambut kami pada hari itu, saya sendiri yang tidak berani menceritakan kepada rekan saya kalau sambutan kedatangan kami pada hari itu membuat saya merinding, wah mungkin itu hanya angin lewat dan yang membuat saya merinding, hehehe. Tapi percayalah pantai ini memang cantik dan super indah, hingga kita tak pingin pulang sebelum kita bebas memilikinya. Wahahahahaha. Sudah cukup dengan sekilas cerita mungkin kalau lama-lama bisa bergeser dan tidak sempurna dengan nyata, yok nikmati saja photo perjalan kami.
kami jumpa sama warga yang lagi pulang dari kebun, dan kami tetap meminta izin ( izinkan kami kepantai langee pak ) dengan berbagai alasan bapak tersebut hanya menggelengkan kepala “ tidak dibuka untuk rekreasi ” itu jawabannya, kami tidak menanggapi jawaban bapak itu, kemudian bapak tersebut meneruskan pulang, kami hanya pura-pura bodoh dan setelah bapak itu menghilang saya sendiri menanyakan kepada rekan saya “ gimana, kita teruskan “, lanjut pleeekkk, dengan penuh gairah, kami tetap melanjutkan perjalanan kami, dan masih banyak kami jumpai warga setempat yang beraktifitas dihutan tetapi kami mengabaikannya dan tidak peduli, kami tetap satu tujuan mengunjungi pantai, dan pada detik-detik mau sampai ke pinggir pantai kami sempat jumpa lagi warga setempat, dan bapak yang satu ini beda banget brooo, dia hanya menanyakan mau kemana nak, kami jawab mau ke langee pak, bapak itu jawab “ kalau langee nama hutan ini, tapi kalau mau ke pantai, teruskan saja jalan ini “, siap pak, terima kasih pak. Dan kami meneruskan lagi hingga sampai ke pantai yang amat sepi dan tak terhuni, mungkin hanya makhlus halus yang menyambut kami pada hari itu, saya sendiri yang tidak berani menceritakan kepada rekan saya kalau sambutan kedatangan kami pada hari itu membuat saya merinding, wah mungkin itu hanya angin lewat dan yang membuat saya merinding, hehehe. Tapi percayalah pantai ini memang cantik dan super indah, hingga kita tak pingin pulang sebelum kita bebas memilikinya. Wahahahahaha. Sudah cukup dengan sekilas cerita mungkin kalau lama-lama bisa bergeser dan tidak sempurna dengan nyata, yok nikmati saja photo perjalan kami.
Penanda
larangan
Sampai disini saja dan sampai jumpa di trip selanjutnya lebih dan kurang
kami mohon maaf, salam lestari.
No comments:
Post a Comment