#XPDC
Yang dulunya ane sering melihat dari bawah atau dari kota banda aceh dan ane juga sering mengejar sunset pada sore hari ke desa lamteh, yang nampak sunset berdekatan dengan gunung goh leumo yang sangat indah. pasti semua tau kan dimana gunung ini.
Pertualang kami kali ini memilih di daerah aceh besar, tepatnya Sabtu, Tgl 1 s/d 2 Minggu Maret 2014, yang berencana bermalam minggu di puncak, dan terutama sekali ane tau dari sedikit postingan orang di blogspot tentang gunung goh leumo, ane sendiri mencari lebih tau tentang kondisi alamnya, kondisi tracknya, bahkan sumber air disana, dan juga titik-titik posnya, dan untuk mencapai puncak katanya lebih kurang 3 jam. Ok simak pertualangan kami kali ini.
Gunung Goh Leumo di artikan dalam bahasa indonesia ( Pundak Lembu / sapi ), yang sering disebut oleh penduduk kampung di kaki gunung tersebut, dan juga sering disebut oleh para pendaki gunung yaitu Gunung Seribu Cahaya, karena banyak pendaki memilih mendaki ke gunung goh leumo pada saat pergantian tahun, menikmati tahun baru di puncak dan nampak letusan kembang api dan petasan dari kota banda aceh. Gunung goh leumo terletak di desa Lam Guron, Aceh Besar, untuk mencapai kesana memiliki dua alternatif dari arah Ulee Lheue dan juga Bisa dari arah Peukan bada, dan langsung masuk ke desa Lamteh atau lebih di kenal dengan Ujung Pancu. Dan ikuti saja jalannya lihat pamplet kampung desa lam guron sebelah kiri dari arah desa lamteh. Gunung goh leumo memiliki ketinggian 800 Mdpl, dan gunung goh leumo juga memiliki Flora dan Fauna, dari jenis-jenisnya seperti ular, babi hutan, burung, bunga hutan, dan rotan.
Ok langsung aja dengan perjalanan kami, perjalanan kami dari kota banda aceh pada arah jarum jam 15.00 Wib, Oooh syetmen...!!! lupa ane perkenalkan tim kami, kami berangkat dengan jumlah 7 orang, diantaranya ane sendiri FB Zackir Ziza, FB Pyan Rahmad, FB Ulil Biosta, FB Angga Fernando, FB Rahmatal Amini, FB Chairul Rijael, FB Arief Hamdi. Okeee udah jelaskan, lihat aja Fbnya biar jelas huhahahhahah. Orangnya jelek-jelek hitam-hitam lagi tau lah gimana bentuknya seorang pendaki gunung, hehehe...Oke kembali lagi ini serius...
Sebelumnya keberangkatan kami kali ini kurang kendaraan dengan jumlah kami 7 orang bayangkan kami memiliki 2 sepeda motor, parahkan bayangkan gimana kami bisa mencapainya, kami memilih dengan tartig ( Tarek Tiga ) per sepeda motor, kebetulan dari kami Pyan masih lagi Packing persiapan di rumah, dan kami ber enam memilih gerak duluan, Matal, Rijal, Angga ( SupraX 125 R ), Ane sendiri, Ulil, Angga ( Mio Sporty ), Hahaha Metik brooohhhh tartig dari kota banda aceh ke ujong pancu bisa jadi macam triplek sampai disana, kalau anda berhobby petualang matangkan semua perlengkapan, demi tidak banyak membuang waktu.
Kami jalan dari arah ulee lheue dan masuk ke desa lam teh dan kami masuk ke desa lam guron, kami sampai di desa kaki gunung pukul 15.39 Wib. Dan aku sendiri akan balek untuk jemput Pyan yang masih berposisi di rumah, sedangkan yang lainnya mengurus perizinan kepada bapak kepala desa di situ. Ane langsung balek motor dan tancap gas karena dengan waktu yang sudah mau gelap, dan di dalam perjalanan ane berbisik pada motor metik kesayangan ane, dari kata-kata cepat bodoh, buktikan yamaha selalu di depan, bisa dibilang yang bodoh di hari itu yang mengendarai motor, huhahahhaha. Dan ane sampai di depan rumah pyan matiin motor dan mengirim satu message *yan, aku di depan*, Setelah pyan keluar dengan membawa senyum yang yoyoy, ane ngak tahan sempat juga melepas tawaan, dari wajah aja udah ketawa kita. Huhahahaha.
Okeee, berangkat lagi kami kesana dengan sedikit obrolan di atas kendaraan supaya tidak bosan dengan kencangnya hanyutan metik ku, akhirnya sampai di rumah pak kepala desa dan kami liat tim kami dengan lesu tidak bisa melebarkan mulut, ane memarkirkan motor dan bertanya udah beres kan?, kenapa lagi?, jawab si angga ngak ada pak kepala desa, yang ada istrinya, oya ane lupa kok misal mau mendaki ke gunung goh leumo siapkan selembar photo kopy KTP dari salah satu kawan yang bisa memandoi, karena proses perizinan kita harus tinggalkan Photo kopy KTP. Dan aku bertanya lagi KTPnya udahkan?, Angga udah kir, cobalah kau panggil istrinya pak geucik dulu, dan aku langsung panggil istri pak geucik, dengan kondisi pintu rumah ditutup lagi, tok...tok...tok...buk, anu buk, kami izin berangkat dulu buk. jawab buk geucik ya nak, Ane bertanya lagi untuk jalur ke hutan mana buk ya?, buk geucik, itu nak, di sebelah kiri langsung jalur ke kebun, sawutnya. Ooow iya buk.
Arah jarum jam 16.15 Wib tepatnya siap shalat asar kami langsung beres-beres mengangkat tas carrier kami denga berat beban 14 kg, kami langsung mengintip jalur ke pintu rimba, dan kami mulai memsuki jalur ke kebun penduduk kampung di lam guron, kami ikuti jalan setapak dengan sedikit obrolan dan canda-tawa, yang intinya supaya tidak merasa lelah, oya untuk mengetahui kita sudah berada di pintu rimba gunung ini saat kita dapat tangga evakuasi bencana tsunami, ada anak tangga lebih kurang 100 anak tangga.
Tangga evakuasi bencana tsunami
Setelah kami melewati anak tangga tersebut kami berkumpul saling berpelukan dan berdo’a bersama demi keselamatan bersama. Dan kami mulai mendaki sedikit demi sedikit mulai dari menikmati nampaknya laut dari atas dan mendengar kata-kata dari kawan Wowwwwww indah, dari itu membuat kami lebih semangat dan langsung mengambil camera pocket untuk memotrek, tidak lama-lama kami langsung bergerak lagi melewati perkembunan penduduk dan mengintip sumber air dimana, mana sumber airnya. Kami melirik kiri kanan dengan melebarkan telinga untuk mendengar suara air. Katanya sih ane dengar-dengar sumber air bisa kita dapatkan di pos terkhir nantik, sawut ane kepada kawan-kawan. Dan mulai kami gerak lagi tidak jauh dari itu ane melihat bekas jalur setapak ke arah kiri dan mengintip ada bekas aliran air ( sungai ), ane langsung turun dan melihat ada sumber air yang tidak mengalir cuma mengelilingi berbatuan, dan langsung ane panggil kawan-kawan “woyyyyy sumber air”, mereka semua langsung turun dan mengisi botol yang kosong untuk keperluan masak nantik di puncak. Setelah kami mengisi air kami langsung gerak lagi melewati jalan setapak dan obrolan kawan di lanjutkan sambil bertanya kapan sampai di puncak. Kami mulai lelah dengan berkeringat dan nafas yang tidak henti mengeluarkan cepat, jantung bergerak secepat detik jarum jam pelan-pelan kami berjalan, dan kami mulai mencari tempat yang lapang untuk singgah dan beristirahat.
Muka capek tidak perlu di urus dalam narsis, huhaha
Tempat kami singgah pertama memiliki dua arah, ke kanan dan ke kiri, disini kami memilih ke kiri ane dapat melihat ikatan tanda di kayu untuk mengarahkan ke kiri, dan di sini kami mulai di sambut dengan gigitan nyamuk yang sangat tajam, sambilan kami melepaskan rasa lelah kami dapat juga mengobrol soal nyamuk tersebut, tidak usah di ceritakan sih, hahahhaha.
okeee kami langsung gerak lagi masih juga melewati perkebunan penduduk, dan melihat kiri kanan banyak pohon cengkeh, dan pohon duren, dan kami juga melewati jalur ilalang yang tertutupi sampai kepala, nah disini kami berjalan cepat, huhahaha. Sedikit waspada karena semak-semak yang dingin biasanya ada binatang-binatang yang suka singgah, seperti ular dan binatang lainnya. Setelah kami melewati ilalang tersebut disitu kami juga mulai terasa capek lagi dan ada bisikan kawan singgah lagi kita brooohh, kami pun memilih untuk singgah lagi untuk beristirahat.
Pos Pertama
Di pos pertama ini kami memilih untuk singgahan yang ke dua, nah disini kami juga dapat melihat sampah yang berceceran, seperti bungkus mie instan, bungkus nasi TNI, dan bekas botol-botol aqua.
dan kami langsung mengumpulnya di bawah pohon, sedikit demi sedikit kami mulai melepaskan rasa capek sambilan kami ikut bersih-bersih. Setelah beres-beres kami bergerak lagi untuk mendaki berangkat dari pos pertama ini tracknya mendaki selalu dan dengan mudah kita terasa capek kami pun mulai bertanya-tanya kapan hentinya, dan berjalan dengan melihat banyak rotan kiri kanan yang memiliki duri yang tajam, kalau anda nantik berkenan hati untuk mendaki kesini lihatlah seperti apa duri rotan, huhahaha.
Tidak lama dari itu kamipun dapat melihat sebuah pondok yang bertanda pos kedua ( pos terakhir ), disini yang sering disebut tempat sumber air terakhir. Dan kami tidak memilih untuk singgah Cuma sedikit mengisi botol minum yang kosong. Setelah itu kami berangkat lagi dan jalur yang sedikit terjal kita harus melewati jurang yang sedikit dalam. Kami pun mulai mengeluarkan jurus kami masing-masing, hehehehe. Dan disini juga terasa capek kita lalui karena jalurnya yang miring kekuatan kuda-kuda kita saat menopang beratnya carrier, dan kami juga memilih untuk singgah, gilaaaaa singgah dipinggir jurang ( Adegan jangan ditiru brooohh ).
Singgahan di tepi jurang, bahaya ni broohh.
Setelah kami bisa kumpulkan kembali tenaga kami, kami bergerak lagi dengan hari yang sudah mulai gelap berat carrier yang tadinya dengan berat 14 kg rasanya dalam perjalanan memiliki berat 1 ton kali ya, huhahaha. Dan kami mulai melewati jalur batu yang tajam, dan waspada jalur batu sangat berbaya apabila terlepas dan berguling-guling, hati-hati broohhh pastikan batu yang kita injak kuat menempel di tanah, kami pun saling berpegangan tangan dan membantu kawan-kawan untuk bisa mencapainya. Setelah jalur itu kami lewati tidak jauh kami sedikit dapat bonus yang lapang nampak view ke kota banda yang bikin kami semangat dan hilang rasa lelah dengan menikmati kota banda aceh terlihat jelas dari atas, sekali lagi dari atas brooohhh. Hehehe. Langsung aja ni bro ambil pocket dan potret-potret dulu.
Terlihat jelas ke bawah
Langsung exsissssssssss pasang gaya, walaupun jelek dan jelek hehe
hahaha cok sigo lei ( hahaha ambil sekali dulu )
Perjalanan masih panjang untuk mencapai puncak, hari mulai gelap kami langsung bergerak dan melewati gelapnya rimba dengan pohon-pohon yang besar dan batu-batu yang terlihat jelas seperti ada goa, suara sambutan dari binatang-binatang yang bahwa mereka menyapa kami saat kami melewati jalur rimba yang gelap, ane memilih di depan dan berjalan menatap tajam ke arah jalur dan banyak tersisa tanda ikatan tali di pohon dan mendengar suaran sambutan itu kami mulai merasa nyaman dan tenang berada di alam rimba mu tuhan.
Kata iwan flas jadikan pohon sebagai teman.
Bunga apa ya ??? yang jelas bunga hutan, haha
Kalau di liat-liat di depan rumah juga banyak, tapi maknanya apa brooo,,,
kita dapat melihat dimana, di gunung bukan, huhaha, capek mendaki gunung
Ane tidak banyak menghabiskan waktu untuk memotret, kami langsung bergerak untuk mencapai puncak, masih bergerak dan sedikit membuat documentasi video bisa di tonton videonya di youtube ada broooh, saat kami sudah terasa dekat dengan puncak dengan penuh penasaran dan semangat, rasa tidak sabar kami untuk menikmati gelapnya malam di puncak, bersama-sama melihat nyala lampu kota dari satu per satu, tidak lama dari itu kami mencapai puncak pada arah jarum jam 18.25 Wib. Kurang lebih kami memakan waktu dalam perjalanan 2.5 jam, Dan ane sendiri langsung bersiap-siap untuk mewakili azan, sedikit tegukan air minum dan langsung naik ke tugu puncak. Azan di puncak sangat perlu atas rasa syukur kita kepada sang pencipta allah s.w.t. ingat broohhhh kita ke gunung bukan ke kota, dan kewajiban sebagai ummat islam jangan pernah di tinggalkan. Okeeeee.
Nikmati dan nikmati kota banda aceh terlihat dari puncak goh leumo.
Aseeekk, seuum that abang sang ( Aseeekk, panas sekali abang kayaknya )
Yang peunteng seunang, ikut hayal bersama kami, huhahaha.
Setelah sedikit kami untuk pasang gaya sambil melepaskan rasa capek, kami langsung mengeluarkan tenda dan mengambil posisi di mana dapat menikmati kota pada gelap malam nantik, ahhhh seru ni buka tenda langsung dapat view yang indah ke arah kota. di puncak goh leumo juga dapat menikmati matahari terbit ( sunrise ) wah keren kan. Kami juga merencanakan untuk menjemput sunrise nantik pagi, pastikan hadapan tenda ke arah timur.
Nampak kota pada saat malam dari
puncak
Subuh menjelang
Wowww, Dapat sunrise pagi
Menikmati sekali ngak broohh.
Berdiri,
dari kiri ke kanan : Zackir, Rijal, Angga, Ulil
Jongkok,
dari kiri ke kanan : Arif, Matal, Pyan
Okeee inilah pertulang kami kami kali ini untuk dapat meliat
photo lebih jelas lihat aja di FB ane di izinin kok untuk intip-intip, hehehhe.
FB Zackir Ziza lihat aja album Exspedisi Gunung Goh Leumo, Aceh Besar 800 Mdpl.
Untuk cerita perjalanan turun dari puncak juga seru lhooo,
tapi sayang broohh ane lagi galau di tinggal pacar. Huhahhaha. Ngak sanggup
lagi, pusing broooohhh.
No comments:
Post a Comment